MUKOMUKO – Untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula pada perhelatan pesta demokrasi 2024 (Pilkada-red), dibutuhkan sosialisasi seperti dialog ruang publik untuk mengikis budaya apatis. Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua I DPRD Mukomuko, Wisnu Hadi saat ditemui di ruang kerjanya Jum’at (8/10)
Wisnu Hadi mengatakan, tidak bisa dipungkiri pemilih pemula yang mayoritas kaum milenial sedikit apatis dan cenderung tak menggunakan hak pilih saat pemilu.
Mereka (pemilih pemula-red) memiliki persepsi bahwa politik itu bukan sesuatu yang bersih. Selain ada juga anggapan bahwa dewan yang dipilih tidak menjalankan tugas sesuai amanat konstitusi.
“Memilih pada perhelatan pilkada merupakan upaya untuk memperbaiki hingga mengoptimalkan pembangunan di daerah,” ujar politisi ulung Partai Hanura itu.
Selain itu, Wisnu Hadi mendorong pemilih pemula untuk terus menegakan integritas dan cerdas dalam memilih pemimpin di Kabupaten Mukomuko untuk 5 tahun kedepan.
“Kami mendorong pemilih pemula untuk berpartisipasi dalam menentukan sebuah arah pembangunan Kabupaten Mukomuko untuk 5 tahun mendatang. Tegakkan integritas dan cerdas dalam memilih pemimpin,” sambungnya.
Untuk Pemilu Tahun 2024 ini KPU Mukomuko berupaya untuk meningkatkan angka partisipasi tersebut. Wisnu juga menjelaskan, untuk menjadi pemilih pemula diantaranya genap berumur 17 tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin.
Selain itu, berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibuktikan dengan KTP. Kemudian, tidak sedang menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.(GEM/ADV)