MUKOMUKO – Dalam rangka memeriahkan pelaksanaan kegiatan Haflah Akhirussanah Purna Siswa dan Pengajian Akbar, Pondok Pesantren Alfattah Nailul Anwar (AFNA), menggelar rangkaian kegiatan yakni Festival kuda lumping, festival Hadroh, Bazar UMKM dan pengajian Akbar.
Pelaksanaan rangkaian kegiatan secara resmi dilaksanakan dari tanggal 23 Mei 2024 hingga 26 Mei 2024 dilingkungan pondok pesantren AFNA, Desa Sari Makmur, Kecamatan Air Dikit, Kabupaten Mukomuko.
Di sela sela kegiatan pembukaan dan bazar UMKM, pengasuh pondok pesantren AFNA, Kyai Miftachul Huda Alchakimi atau akrab di sapa Gus Huda yang didampingi Ketua Panitia, Markisdi mengajak masyarakat di daerah ini untuk lebih mandiri, dengan memberdayakan UMKM, yang dinilai mampu menopang perekonomian bangsa Indonesia.
“Kita harus mandiri dengan memberdayakan UMKM. Sebab, pada saat krisis moneter tahun 1997, semua usaha usaha skala besar satu persatu kolaps atau gulung tikar. Justru usaha kecil menengah yang tetap berdiri tangguh menopang perekonomian bangsa Indonesia.,” ujarnya kepada zonaberkabar.com , Kamis (23/5).
Meski UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena memberikan sumbangan signifikan khususnya dalam pembentukan produk domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja. Ia juga menilai UMKM juga dipercaya memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi sehingga dapat menjadi penopang bagi stabilitas sistem keuangan dan perekonomian.
“UMKM ini kalau saya cermati, sama saja dengan soko gurunya model usaha ekonomi yang wajib terus dilakukan pembinaan dan pemberdayaan. Karena UMKM juga memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi sehingga dapat menjadi penopang bagi stabilitas perekonomian bagi bangsa Indonesia,” lanjut Gus Huda.
Untuk itu, Gus Huda mengajak masyarakat di daerah ini, melalui momentum Haflah Akhirussanah yang digelar ponpes AFNA, dapat membina masyarakat agar diberdayakan lebih mandiri, khususnya di lingkungan pondok pesantren.
“Melalui momentum Haflah Akhirussanah inilah, pondok pesantren AFNA ingin mengajak semua agar membina dan memberdayakan sektor UMKM, supaya masyarakat kedepannya benar-benar mampu mandiri. Begitu juga di kalangan pesantren, kedepannya dapat mandiri dengan mengelola usaha UMKM atau sejenisnya,” pungkasnya.(GJR)