2. Kalimantan Barat
Kalimantan Barat telah menempatkan dirinya sebagai salah satu provinsi terdepan dalam produksi kelapa sawit di Indonesia, dengan luas perkebunan yang mencapai angka signifikan sebesar 2.017.456 hektare.
Menurut informasi dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, pada tahun 2023, daerah ini akan menerima dana bagi hasil dari pemerintah pusat dengan jumlah minimal sebesar Rp1 miliar.
Dana tersebut merupakan bagian dari komitmen pemerintah pusat untuk mendukung daerah-daerah penghasil kelapa sawit di seluruh Indonesia.
Dengan adanya dukungan tersebut, diharapkan Kalbar dapat terus meningkatkan produksi kelapa sawitnya, sekaligus memastikan bahwa perkebunan berjalan dengan prinsip-prinsip berkelanjutan.
3. Kalimantan Tengah
Provinsi Kalimantan Tengah di Indonesia dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil kelapa sawit utama, yang memberikan sumbangan yang penting kepada perkembangan ekonomi nasional dan regional melalui penanganan dan produksi komoditas ini.
Data statistik terkait perkebunan yang diambil dari Angka Tetap Statistik Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2018 menunjukkan bahwa luas keseluruhan areal perkebunan di wilayah ini adalah 1.922.083 hektar.
Dari jumlah tersebut, area yang dikhususkan untuk perkebunan kelapa sawit mencakup 1.520.937 hektar. Terinci lebih lanjut, lahan perkebunan besar yang dikelola oleh sektor swasta mencakup 1.354.011 hektar, sementara lahan perkebunan rakyat sebesar 166.926 hektar.
Produksi kelapa sawit di wilayah ini menjangkau angka yang signifikan yaitu 5.158.524 ton. Dalam rincian tersebut, produksi dari Perkebunan Rakyat mencapai 277.701 ton, sedangkan dari Perkebunan Besar Swasta sebanyak 4.880.823 ton. Ini menunjukkan peran vital sektor swasta dalam industri ini.
Selain itu, Kalimantan Tengah juga berhasil dalam produksi CPO, dengan total produksi sebesar 8.806.401 ton setiap tahunnya. Hal ini memberikan kontribusi sekitar 25,3% terhadap jumlah keseluruhan Produksi CPO di tingkat nasional, yang diperkirakan mencapai 34.700.000 ton per tahun.
Kontribusi ini menegaskan posisi Kalimantan Tengah sebagai salah satu pilar penting dalam industri kelapa sawit Indonesia. Selain itu juga menyoroti perannya dalam mendukung ekonomi dan pengembangan daerah serta nasional.